Minggu, 12 Januari 2014

Laki-Laki dan Arloji




:Allan

Tak ada yang tahu, siapa yang menularkan kegelisahan itu kepadamu
Berulang kali kau melirik pergelangan tanganmu sendiri
Memeriksa jantungmu apakah masih berdetak dalam arloji

Apakah kau lupa meninggalkan pesan buat seseorang,
Pesan tentang jantungmu yang mulai tak kuat
menghadapi hidup yang mendebarkan?

“Halo, kakak Allan
Apakah kau masih mengingatku?”
Tanya seorang gadis di antara naskah berita
yang masih gagal kau rampungkan

Kau mencari gadis itu dalam ingatanmu sendiri
Di antara hal-hal serius dan hal-hal yang lebih nyata dari mimpi
Di antara mesin rindu dan ketakutan-ketakutan abadi

Sialan! Mengapa hidup harus semendebarkan ini?
Jantungmu tak kuat lagi,
meski detaknya masih terdengar meyakinkan dari dalam arloji

“Kakak, sampai hati kau melupakanku”
Ah, gadis itu lagi-lagi
Membuat segala hal di pikiranmu
–yang serius dan tak serius, yang mimpi dan bukan mimpi—
terbang seperti balon-balon gas

Apakah kau akan meninggalkan pesan untuknya?
Pesan berisi kata-kata penuh luka seperti
:jangan ganggu aku di kehidupan yang serius ini

Gorontalo, Juni 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar