Minggu, 31 Agustus 2014

Mariko Shinoda dalam Antologi Wasiat Cinta

Antologi puisi ini berjudul "Wasiat Cinta" (Nala Cipta Litera, 2013). Sesuai judulnya, antologi ini memuat sejumlah sajak yang mengangkat tema cinta. Ada 33 penyair yang meramaikan antologi ini dengan sajak-sajak cinta mereka. Masing-masing penyair menyumbang tiga judul sajak sehingga total ada 99 sajak dalam antologi ini.

Saya sendiri menyumbang tiga judul: "Ladang Tebu", "Poster di Stasiun Akihabara" dan "Seekor Semut dan Kapur Ajaib yang Membunuhnya". Saya kutipkan satu di antaranya di sini, yaitu sajak berjudul "Poster di Stasiun Akihabara".

Sajak tersebut saya tulis untuk salah seorang member idol group AKB48, Mariko Shinoda (sekarang sudah graduate alias keluar). Agak lancang kalau dipikir, sebab saya belum pernah ke Akihabara, Jepang, apalagi bertemu Mariko Shinoda. Gambaran Stasiun Akihabara hanya berupa rekaan berdasarkan foto-foto dan video yang tersebar di internet. Lalu mengapa Shinoda? Entahlah, saya berpikir ia adalah kembang mekar di antara kuncup-kuncup muda. Shinoda termasuk member yang paling tua di antara member-member yang lain. Tidak seperti umumnya member AKB48 yang menjadikan kebeliaan dan kemanjaan sebagai daya pikat, Shinoda lebih menunjukkan kedewasaan dan kegigihan dalam mengejar cita-cita. Ia menjadi member Idol Group terbesar di Asia tersebut dengan jalan berliku, boleh dikata berbeda dengan jalan yang biasanya dilalui member lain.

Mariko Shinoda
Shinoda tidak lulus audisi AKB48, tapi bersikeras ingin bergabung dengan mereka. Ia lalu mendaftar sebagai pelayan di kafe 48's yang berdekatan dengan Teater AKB48. Ia diterima dan mulai bekerja pada bulan Desember 2005. Sambil bekerja di kafe, ia masih berharap bisa menjadi anggota AKB48. Semasa Teater selalu kekurangan penonton, ia turut membantu sebagai staf belakang panggung. Pada malam musim dingin, ia berdiri di trotoar membagi-bagikan brosur pertunjukan AKB48 kepada orang-orang yang lewat.

Ketika diadakan pemungutan suara untuk memilih anggota AKB48 favorit, Mariko terpilih sebagai favorit nomor satu. Penonton pertunjukan AKB48 beramai-ramai memilihnya meskipun dia bukan anggota. Setelah mengetahui ada pelayan kafe yang dipilih penggemar sebagai favorit, Yasushi Akimoto (pendiri sekaligus pemilik franchise AKB48) mendatangi Shinoda. Ia memberi kesempatan kepada Shinoda menjadi anggota AKB48 dengan syarat gadis itu harus menghafalkan 12 lagu berikut koreografinya dalam waktu 4 hari sampai pertunjukan berikutnya. Shinoda berlatih keras hingga mengurangi waktu tidur. Pada pertunjukan malam 22 Januari 2006, Mariko Shinoda naik ke panggung untuk pertama kali. Ia terlambat satu setengah bulan dibandingkan rekan-rekannya sesama anggota Tim A.

Berikut sajak tersebut:

Poster Di Stasiun Akihabara

:Mariko Shinoda



Kau ingin menangis

Tapi tak kau lakukan

Sebab ini stasiun Akihabara

Kereta-kereta tak boleh terlambat

Dan kota tak akan menaruh iba

pada kaki-kaki yang tersesat.



Kau tersenyum

Dari dalam poster kau berkata:

Aku bahagia



Kita sedang di stasiun kereta

Di sini tiang-tiang telah jadi berhala

Dan tak ada yang peduli

pada siapa yang memainkan biola di sisi peron sana.



Kau ingin menangis

Tapi kau tahan

Belenggu kertas membuatmu tak berdaya

Tak ada menara, tak ada naga penjaga

Tapi kepada setiap lelaki yang lewat

kau minta dibebaskan dengan imbalan cinta



aku adalah kekasih yang bahagia

aku adalah penyanyi yang awet muda



April 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar