Jurnal Sastra The Indonesian Literary Quarterly - No. 03/2014 |
Selain saya juga hadir dalam Jurnal dan edisi yang sama penyair-penyair berbakat seperti: Sartian Nuryamin, Laode Gusman Nasiru,
Wa Ode Rizki Adiputri, Ima Lawaru (Sulawesi Tenggara), Fitriawan Umar, Mariati Atkah, M. Dirgantara (Sulawesi Selatan), Abdul Muttalib (Sulawesi Barat), Haz Algebra, dan Jean Dean Kalalo Sulawesi Utara.
Berikut dua dari lima judul sajak saya yang termuat dalam Jurnal tersebut.
Awuta
Pada akhirnya aku akan
kembali
Meski nyawa harus terbagi
Ke dalam dua belas ceruk
tanah
yang kau gali di kolong
rumah panggung ini
Tak perlu menitikkan air
mata
Sebab dukamu tak akan
pernah
jadi sebesar biji-biji
pengisi
Teruslah mengisi
sebab kehampaan tak boleh
jadi penghalang di jalan
pulang
sebab yang menungguku di
ujung sana
mungkin hanyalah lengang,
lengang, dan lengang.
Ada yang akan memanjat ke
langit
Lewat asap yang meriap
dari periuk
menuju tempat yang tak
kenal jarak
dan bentuk.
Sementara aku menunggu kau
berseru
: denggu!
Sejenak aku akan menunggu
Sejenak saja
sebab pada akhirnya
aku harus kembali
: Ke tanah
tempat tetirah.
Gorontalo, Juli 2013
Tumbawa
Sepotong kerang
terombang-ambing
Dari Ternate ke Sumalata
Mencari pasangan yang pas
Buat bibirnya. Buat
nafasnya
Dia mencari yang berbeda
warna
Namun sama dalam corak
Dan kegamangan
Alangkah jauh, keluhmu,
Perjalanan menuju
ketetapan itu
Alangkau maut, katamu,
jika yang dicari tak jua
bertemu
Gorontalo, Juli 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar